
Strategi Sukses Menembus Hibah DRPTM: Universitas Pohuwato Gelar Pendampingan Proposal Penelitian
POHUWATO – Universitas Pohuwato menggelar kegiatan Pendampingan Penyusunan Proposal Hibah DRPTM sebagai upaya meningkatkan kualitas dan peluang pendanaan penelitian bagi para dosennya. Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama, Prof. Apriana Toding, ST., ENGSC., Ph.D., yang juga merupakan asesor dalam pendampingan proposal hibah.
Dalam kegiatan ini, para peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai strategi penyusunan proposal yang kompetitif dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM).
Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. Grety Satriani Saleh, M.Si., seluruh dekan, ketua program studi, kepala lembaga, serta jajaran dosen di lingkungan Universitas Pohuwato.
Dr. Grety Satriani Saleh, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini dan berharap agar para dosen dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kualitas proposal mereka.
“Kami berharap kegiatan ini dapat mendorong peningkatan jumlah proposal hibah yang diajukan oleh dosen universitas Pohuwato serta meningkatkan persentase proposal yang berhasil mendapatkan pendanaan,” ungkapnya.
“Terlaksananya kegiatan ini menunjukkan komitmen universitas dalam mendukung peningkatan kualitas penelitian dosen di lingkungan Universitas Pohuwato,” tambahnya.
Sementara itu, dalam pemaparannya, Prof. Apriana Toding menekankan pentingnya memahami skema pendanaan hibah DRTPM, mulai dari persyaratan administrasi hingga substansi proposal yang harus diperhatikan.
“Dalam penyusunan proposal, ada beberapa aspek krusial yang harus diperhatikan, seperti kebaruan penelitian, metodologi yang jelas, serta dampak yang diharapkan. Proposal yang baik harus mampu menjawab permasalahan yang relevan dengan bidang keilmuan serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, beliau juga menggarisbawahi bahwa proses seleksi hibah DRTPM sangat kompetitif, sehingga dosen perlu menyusun proposal dengan perencanaan yang matang dan berbasis riset yang kuat.
“Banyak proposal yang tidak lolos karena kurangnya justifikasi ilmiah dan relevansi penelitian dengan prioritas nasional. Oleh karena itu, penting bagi peneliti untuk merancang penelitian yang tidak hanya inovatif tetapi juga aplikatif,” tambahnya.
Pendampingan ini juga memberikan kesempatan bagi para dosen untuk berdiskusi dan berkonsultasi langsung dengan narasumber mengenai tantangan yang sering dihadapi dalam penyusunan proposal.
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak dosen untuk mengajukan proposal hibah penelitian yang berkualitas dan memperoleh pendanaan yang kompetitif.
Berikut Dokumentasi kegitannya:


